Selasa, 21 Mei 2013
Dear My Future Love 3
Hello..
Someone masa depan ku..
entah dimana keberadaan mu saat ini...
today, May 22nd 2013...
My daily still the same..
belum punya seseorang yang istimewa yang bisa aku sms dengan kalimat
"Sayang, sudah makan belum?"
"Sayang pulang kerja jam berapa?"
"Sayang, nanti malam makan diluar yuk."
"Sayang aku pusing, kerjaan aku banyak, hikss."
Sudah berapa tahun ini gak pernah sms semacam itu, walau sejujurnya aku sendiri bukan orang yang suka ngirim sms kayak tadi, just formalitas.
But, kangen juga ya, gak ada yang telpon malam-malam menjelang tidur hanya demi dengar suara mengobati rindu.
Eniwei bulan depan usia aku nambah....
yang artinya semakin sering lah frekuensi pertanyaan.
"Kapan yun undangannya?"
"Pacar kamu siapa? Gak dikenalin ke kita?"
"Aku kenal gak sich pacar kamu?"
etc...
yang hanya bisa dijawab dengan senyum simpul ala adek adek pramuka...
Esp Mom, Aunty, Uncle, Family, Bos, Senior di tempat kerja, teman seangkatan atau hanya sekedar kenal.
Barusan nyokap telpon dan cerita kalau pas diacara kawinan salah satu sepupu anaknya paman kemarin, yang mana nyokap banyak ketemu orang-orang di tempat tugas ayah pas aku masih kecil.
"Mama ditanyain, cucu nya udah berapa bu?"
"Cucu saya sudah 3."
"Ini cucu saya yang ke lima."
"Cucu saya yangnomor satu sudah smp."
Woa.... ternyata nyokap juga beban yah..
secara teman teman seangkatan pada punya cucu semua.
"Ma, itu beneran cucu nya sudah ada yang smp? Berarti anaknya gak sekolah kayak aku dong, yah wajar aja lah Ma, aku juga kalo gak sekolah dan kerja mungkin anak aku sudah lima."
dan mama respon datar.
"Ayah kamu nanyain kamu punya rencana kapan?"
"Aduh Ma, masih belum."
Eniwei gw bingung jelasinnya ke Mama kalo aku tuh gak punya cowok, bukan gengsi, just takut mereka sedih kalo tahu kenyataan putri mereka gak laku, gak ada yang suka.
"Yah kalau ada orangnya langsung aja bawa ke ayah."
"Tapi kan Ma kalo githu aku yang maksa cowoknya buat nikahin aku, gimana kalo dia belum siap, masih nabung buat biaya nikah dan sebagainya."
Sumpah ini aku lagi maen drama banget ya.
"Kalo masalah biaya ayah kamu punya, kamu tenang aja."
"Loch, jadi segala biaya ayahsama ibu yang nanggung githu?"
Diihh ini Mama tau gak sich kalo anaknya niat ngeles.....
"Iya, ayah kamu juga tunda umroh kami, katanya setelah kamu selesai, beres, baru kamu berangkat."
Denkkk.. Ayah.. segitu pengennya liat anak menikah..
"Tapi buat biaya kalo adik mau lanjutin kuliahnya, atau dia mau nikah juga, secara dia kan cowok pasti perlu biaya buat ngelamar anak."
"Itu masih belum, dia juga gak mau ngeduluin kamu, lagian itu masih bisa aja koq rejekinya datang."
Duuuhhh gusti... macam di felm lah sudah kehidupan aku sekarang, sosok wanita karir yang penghasilannya biasa biasa aja, riwayat pernah dicampakan kekasih, mendekati usia kepala 3, di deteksi gak punya pacar, kehidupan sedikit kacau balau, dengan finansial yang parah...
see... betapa gw mirip tokoh yang digambarkan di felm tentang wanita lajang usia sekian yang belum menikah..
plus punya adik yang sudah memasuki dunia kerja dan punya pacar cantik..
Oh... myyy..
Sejujurnya aku kepikiran... kalau nilai seorang wanita dilihat dari dia menikah cepat atau lambat..
bagaimana dengan perihal jodoh..
bukankah menikah terkait dengan jodoh..
jika ada yang menertawakan atau menghujat seseorang yang jodohnya telat..
berarti orang yang bersangkutan menertawakan dan menghujat takdir yang sudah ditetapkan..
eniwei my future love..
see.. betapa kehadiran mu dalam kehidupan ku sangat dinantikan banyak orang disekitar...
dimanapun kamu berada..
dibawah langit yang sama..
berpijak di bumi yang sama...
Aku menunggu Mu..
Disini..
Dengan hati yang dipenuhi.. cemas.. harap... juga Cinta yang besar siap aku tumpahkan untukmu...'
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar